Tradisi Mandi Dini Hari di Air Terjun Sedudo yang Mendadak Menghitam di Nganjuk

christmas gift basket air mattress best airfare iowa private investigators Glass Dildo jogging stroller hip hop ringtones metal bench Wire Rope Rigging federal housing authority lesko apartment rental new york post traumatic stress disorder buffalo grove il adidas running gear home odor control church furnishing american north spice virtual production office ph electrode camcorder battery charger yeast infection las vegas brochures ireland poster breast enhancer Phone Ringtone plumbing fixture bull dozer super 8 jackson folding table cholesterol test clemson depression exercise psoriasis Electrostatic entertainment center furniture used drum wales tourist board optimizer commercial rental property belly button jewelry professional staffing framed art framed art topo map marine biology cape cod tennis training car cleaning corel draw coffee club cheap tickets to amsterdam Equipment Rental home theater audio system Throw Down Virginia Tax portland oregon tuition university of arizona summer vacation travel agent new york aim monitoring Used Car For Sale super 8 california New Castle Delaware home appliance construction engineering safety gear modern home office car audio system parental control program poland medical books reminder paradise louisiana last minute trip bulgaria prints off road driving developing promotion go travel video software gifts image editor program mesothelioma lawsuits houston mesothelioma lawyers mesothelioma attorneys los angeles malignant mesothelioma pleural rate survival delaware mesothelioma lawyers asbestos attorneys philadelphia missouri mesothelioma lawyers mesothelioma lawyers houston asbestos lawyers los angeles illinois mesothelioma lawyers houston mesothelioma attorney colorado mesothelioma lawyers mesothelioma attorneys san diego georgia mesothelioma lawyer asbestos law suits mesothelioma attorneys california california mesothelioma attorneys
Air Terjun Sedudo di Nganjuk, Jawa Timur, sedang ramai dibicarakan. Itu karena warna air terjun yang menjadi kawasan wisata ini tiba-tiba berubah menjadi hitam. Hal itu diketahui dari sebuah video yang beredar di media sosial.

Diduga, video itu diambil oleh aparat polisi. Sebab, saat video tersebut direkam, terlihat sejumlah anggota polisi di lokasi air terjun tersebut. Kawasan Air Terjun Sedudo selama ini banyak didatangi pengunjung, baik dari daerah sekitar Nganjuk maupun daerah lainnya di Indonesia.
Biasanya, ratusan warga dari berbagai daerah melakukan aksi mandi massal dari Senin tengah malam sampai dengan Selasa dini hari di Air Terjun Sedudo, Nganjuk, Jawa Timur. Mereka rela menggigil kedinginan dengan mandi di malam hari sampai menjelang pagi. Apa yang membuat banyak orang rela melakukan hal tersebut?

Tradisi Mandi Dini Hari di Air Terjun Sedudo yang Mendadak Menghitam di Nganjuk


Awet Muda

Alasan utama sejumlah orang rela mandi di Air Terjun Sedudo di tengah malam sampai dini hari karena meyakini ritual itu bisa membuat mereka awet muda. Ritual ini biasanya digelar saat pergantian Tahun Baru Jawa. Tepat pukul 00.00 dini hari, ratusan warga menuju bawah air terjun untuk melakukan tradisi mandi secara massal tepat di bawah air terjun.

Disimpan di Botol

Dalam ritual mandi massal tersebut, pengunjung juga menyempatkan diri untuk mengambil air dari Air Terjun Sedudo. Mereka memasukkan air tersebut ke dalam sebuah botol kemasan, yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Selain bisa membuat awet muda, mandi dan minum di Air Terjun Sedudo juga diyakini bisa lebih mudah.

Tradisi Turun temurun

Mandi massal di Air Terjun Sedudo ini merupakan tradisi turun-temurun, yang sudah berlangsung puluhan tahun dan menjadi bagian kekayaan budaya daerah terutama di Nganjuk, Jawa Timur.

Tradisi Mandi Dini Hari di Air Terjun Sedudo yang Mendadak Menghitam di Nganjuk


Ini Penjelasan Pemkab Nganjuk

Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menjelaskan tentang penyebab air terjun Sedudo di Desa Ngliman berwarna hitam sesaat setelah hujan deras di daerah wisata itu.

Sebelumnya sebuah video yang menunjukkan warna air terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk berubah menjadi hitam kelam beredar luas di jejaring sosial serta "WhatsApp".

Dalam video dengan durasi hampir dua menit itu terlihat jelas warna air terjunnya, padahal biasanya air jernih, berasal dari sumber air di Pegunungan Wilis. Diduga, video itu diambil oleh aparat polisi, sebab saat video tersebut direkam nampak sejumlah anggota polisi di lokasi air wisata tersebut.
"Jadi akibat kemarau panjang dan Kabupaten Nganjuk diberi rahmat Tuhan hujan dengan intensitas sedang, di pegununungan ada sampah, daun yang terbakar terbawa air sampai larut dan mencemari aliran air di Sedudo," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Nganjuk Agus Irianto di Nganjuk, Rabu, 14 November 2018.

Ia menjelaskan hujan itu terjadi pertama kali di Kabupaten Nganjuk pada Minggu, 11 November 2018, setelah kemarau panjang. Hujan itu tidak sampai menyebabkan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor di sekitar kawasan yang menjadi salah satu obyek wisata unggulan kabupaten tersebut. Akibat kejadian itu tumpukan material sampah banyak bertebaran di sekitar lokasi wisata. Hal itu, katanya, menyebabkan untuk sementara waktu lokasi wisata tersebut ditutup oleh petugas. Bahkan, aparat dari Kepolisian Resor Nganjuk juga berupaya melakukan pembersihan lokasi air terjun itu. Mereka ikut menyingkirkan berbagai macam kotoran dan tumpukan sampah yang bertebaran di sekitar tempat itu.

Tradisi Mandi Dini Hari di Air Terjun Sedudo yang Mendadak Menghitam di Nganjuk


"Dari aparat kepolisian juga ikut membersihkan tumpukan sampah di bawah air terjun. Pekan ini kami harapkan sudah bisa dinikmati lagi," kata Agus.

Ia juga mengimbau warga, terutama di sekitar daerah yang rawan longsor, untuk berhati-hati, terutama saat hujan. Warga diharapkan ikut menjaga lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan serta membuang sampah di sembarang tempat.

Warga juga dianjurkan menanam berbagai pohon, terutama di daerah perbukitan, dengan harapan ketika besar bisa mencegah terjadinya erosi.



Sumber: tekno.tempo.co dan liputan6.com
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==