Gunung Anak Krakatau Siaga III

christmas gift basket air mattress best airfare iowa private investigators Glass Dildo jogging stroller hip hop ringtones metal bench Wire Rope Rigging federal housing authority lesko apartment rental new york post traumatic stress disorder buffalo grove il adidas running gear home odor control church furnishing american north spice virtual production office ph electrode camcorder battery charger yeast infection las vegas brochures ireland poster breast enhancer Phone Ringtone plumbing fixture bull dozer super 8 jackson folding table cholesterol test clemson depression exercise psoriasis Electrostatic entertainment center furniture used drum wales tourist board optimizer commercial rental property belly button jewelry professional staffing framed art framed art topo map marine biology cape cod tennis training car cleaning corel draw coffee club cheap tickets to amsterdam Equipment Rental home theater audio system Throw Down Virginia Tax portland oregon tuition university of arizona summer vacation travel agent new york aim monitoring Used Car For Sale super 8 california New Castle Delaware home appliance construction engineering safety gear modern home office car audio system parental control program poland medical books reminder paradise louisiana last minute trip bulgaria prints off road driving developing promotion go travel video software gifts image editor program mesothelioma lawsuits houston mesothelioma lawyers mesothelioma attorneys los angeles malignant mesothelioma pleural rate survival delaware mesothelioma lawyers asbestos attorneys philadelphia missouri mesothelioma lawyers mesothelioma lawyers houston asbestos lawyers los angeles illinois mesothelioma lawyers houston mesothelioma attorney colorado mesothelioma lawyers mesothelioma attorneys san diego georgia mesothelioma lawyer asbestos law suits mesothelioma attorneys california california mesothelioma attorneys

Gunung Anak Krakatau Siaga III


Aktivitas gunung api anaka krakatau meningkat sejak dinihari tadi sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari waspada level II menjadi siaga level III. Naiknya status siaga level III ini berlaku terhitung mulai hari Kamis, 27 Desember 2018 pukul 06.00 WIB. Aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat dan aktivitas erupsi gunung api ini masih terus berlangsung. Gempa tremor secara terus menerus tercatat dengan amplitudo 8-32 milimeter yang didominasi 25 milimeter. Selain itu juga terdengar dentuman suara letusan.

Menurut Sutopo, zona berbahaya juga tambah menyusul meningkatnya status gunung. Zona berbahaya diperluas dari radius 2 kilometer menjadi 5 kilometer dari puncak kawah. "Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau," ucapnya.

Tadi malam, abu vulkanik Gunung Anak Krakatau sudah menjangkau beberapa wilayah sekitarnya. Beberapa wilayah terdampak debu vulkanik Gunung Anak Krakatau yakni Cilegon dan Serang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa sebaran abu vulkanik gunung memang mencapai ketinggian sekitar 10 kilometer.

Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Sejumlah Daerah di Jawa Barat Hingga Sumatera Selatan

PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan tak melakukan aktivitas di dalam radius yang ditentukan dari puncak kawah. Sebab, adanya lontaran batu pijar, awan panas, dan abu vulkanik pekat di radius tersebut.

BMKG juga merekomendasikan, masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai untuk mengantisipasi adanya tsunami susulan akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.


Lereng Runtuh Penyebab Tsunami

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda dari Waspada dengan radius 2 kilometer (km) menjadi Siaga dengan radius 5 km. Peningkatan status gunung yang terus erupsi idilakukan sejak hari Kamis (27/12/2018) mulai pukul 6.00 WIB, .

Lereng Runtuh Penyebab Tsunami


Erupsi Anak Gunung Krakatau ini telah menyebabkan terjadinya tsunami di Selat Sunda, Sabtu pekan lalu. Lereng yang runtuh ini kemudian menyebabkan longsor bawah laut, lalu tsunami yang menerjang pantai-pantai yang ada di Selat Sunda. Sebagian lereng di barat daya runtuh yang menjadi pemicu terjadinya tsunami seluas 64 hektare.

Baca Juga: Banyak Wisatawan Batalkan Pesanan Hotel di Anyer akibat Tsunami Selat Sunda

Panjang landaan tsunami dari Anyer sampai Lampung cukup signifikan yaitu mencapai 312,78 km pantai yang terdampak.  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG) merekomendasikan masyarakat tidak berkegiatan di 500 meter sampai 1 km dari garis pantai untuk mengantisipasi terjadinya tsunami susulan.

Warga Diminta Waspada

Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau sedari tanggal 22 Desember 2018 terpantau signifikan hingga akhirnya status gunung itu dinaikkan dari waspada ke siaga. Di hari itu pula pada malam harinya terjadi longsoran lereng gunung tersebut yang diduga memicu tsunami menerjang Banten dan Lampung Selatan.

Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo menyebut letusan Anak Krakatau tidak berhenti sejak saat itu. Selain itu, dia menyebut ada perubahan pola aktivitas erupsi. Pola erupsi yang terjadi mengalami perubahan dari pola strombolian menjadi pola surtseyan. Pola Strombolian adalah erupsi yang bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah. Pola surtseyan yang saat ini dialami Anak Krakatau artinya aliran lava atau magma yang keluar kontak langsung dengan air laut. Erupsi jenis surtseyan ini menandakan debit volume magma yang dikeluarkan meningkat dan lubang kawah membesar.

Warga Diminta Waspada


Tremor gunung yang berada di Selat Sunda itu juga mengalami peningkatan, tercatat terjadi tiap lima detik. Aliran utama lava dari Anak Krakatau mengarah ke tenggara. Peningkatan status anak gunung krakatau tersebut pada hari Kamis, 27 Desember 2018 pukul 06.00 WIB. Masyarakat pun diminta lebih waspada, terutama masyarakat di zona berbahaya. Zona berbahaya diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer. Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau.


Sumber: Tempo.co; cnbcindonesia.com dan detik.com
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==