christmas gift basket
air mattress
best airfare
iowa private investigators
Glass Dildo
jogging stroller
hip hop ringtones
metal bench
Wire Rope Rigging
federal housing authority
lesko
apartment rental new york
post traumatic stress disorder
buffalo grove il
adidas running gear
home odor control
church furnishing
american north spice
virtual production office
ph electrode
camcorder battery charger
yeast infection
las vegas brochures
ireland poster
breast enhancer
Phone Ringtone
plumbing fixture
bull dozer
super 8 jackson
folding table
cholesterol test
clemson
depression exercise
psoriasis
Electrostatic
entertainment center furniture
used drum
wales tourist board
optimizer
commercial rental property
belly button jewelry
professional staffing
framed art
framed art
topo map
marine biology
cape cod
tennis training
car cleaning
corel draw
coffee club
cheap tickets to amsterdam
Equipment Rental
home theater audio system
Throw Down
Virginia Tax
portland oregon
tuition
university of arizona
summer vacation
travel agent new york
aim monitoring
Used Car For Sale
super 8 california
New Castle Delaware
home appliance
construction engineering
safety gear
modern home office
car audio system
parental control program
poland
medical books
reminder
paradise
louisiana
last minute trip
bulgaria
prints
off road driving
developing
promotion
go travel
video software
gifts
image editor program
mesothelioma lawsuits
houston mesothelioma lawyers
mesothelioma attorneys los angeles
malignant mesothelioma pleural rate survival
delaware mesothelioma lawyers
asbestos attorneys philadelphia
missouri mesothelioma lawyers
mesothelioma lawyers houston
asbestos lawyers los angeles
illinois mesothelioma lawyers
houston mesothelioma attorney
colorado mesothelioma lawyers
mesothelioma attorneys san diego
georgia mesothelioma lawyer
asbestos law suits
mesothelioma attorneys california
california mesothelioma attorneys
Sejak Sabtu (24/12/2018) kemarin, warga Sumatera Selatan Selatan dihebohkan dengan suara dentuman keras yang terjadi di beberapa wilayah kabupaten/kota. Suara dentuman misterius terdengar sejak beberapa hari terakhir di sebagian wilayah Sumatera Selatan. Suara terdengar seperti ledakan bom yang menghantam ke permukaan tanah. Warga mendengar dentuman antara 5-6 kali dalam semalam. Kabar itu mulai heboh setelah video tersebut menyebar di berbagai media sosial hingga akhirnya menjadi perbincangan hangat para warganet. Berbagai spekulasi pun mulai muncul menanggapi misteri suara tersebut, mulai dari dihubungkannya dengan aktivitas anak Gunung Krakatau hingga adanya latihan tempur dari jajaran TNI di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Suara dentuman meluas Setelah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), warga Ogan Ilir (OI) juga mendengar suara dentuman pada Selasa (25/12/2018) malam.Suara dentuman itu setidaknya telah tiga kali terdengar. Elfayrami (38), salah satu warga Kabupaten OI mengatakan, suara dentuman tersebut terdengar pada pukul 20.00 WIB. "Malam ini terdengar tiga kali, siang tadi dua kali," ucap Elfayrami. Kata Elfayrami, peristiwa itu sudah berlangsung sejak Senin (24/12/2018) kemarin, mulai dari siang hingga malam. "Lebih dari lima kali suara dentuman itu sejak Senin kemarin, tidak tahu dari mana sumbernya," kata dia.
Warga sempat mengira suara itu berasal dari ledakan salah satu mesin milik PTPN VII di Kabupaten Ogan Ilir. Setelah diselidiki, pihak PTPN mengaku seluruh mesin mereka dalam kondisi normal. "Warga sih biasa saja, tidak terlalu bagaimana (panik). Kemarin dikira suara meledak mesin PTPN, tetapi ternyata tidak ada, bingung jadi dari mana. Ada juga yang mengira jika ada TNI latihan," jelasnya.
Suara dentuman tidak hanya terdengar di wilayah Sumatera Selatan saja. Informasinya, suara juga terdengar di daerah Suka Bumi dan Cianjur, Jawa Barat dan saat ini sedang menjadi perbincangan warganet.
Tanggapan BMKG dan PVMBG terkait Suara Dentuman Misterius di Sumsel
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Stasiun Kenten Palembang menyatakan, dari pantuan Citra Radar dan Satelit Cuaca pada Sabtu (24/12/2018) kemarin, tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara di Kabupaten OKU. "Terkait suara yang terdengar di langit di sebagian wilayah Sumsel pada malam hari 24 Desember 2018. Analisis sementara, tercatat dari pantauan citra Radar dan Satelit Cuaca di Stasiun Meteorologi SMB II Palembang tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara tersebut. Demikian informasi dari kami," kata Nandang, kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi BMKG Kenten Palembang, saat dikonfirmasi, Selasa (25/12/2018).
Terkait isu soal keterkaitan suara tersebut dengan aktivitas Gunung Krakatau, Nandang tak bisa memberikan keterangan secara terperinci, lantaran membutuhkan pembuktian ilmiah. "Bila terkait pergerakan vulkanologi dan cincin api Asia, yang lebih berkompeten menyampaikan adalah Badan Geologi atau PVMBG, dan bila ada kaitannya dengan anak Krakatau tersebut perlu narasi dari pembuktian ilmiah," ujarnya.
Perlu kajian ilmiah Secara terpisah, Kepala Pos Pengamat Gunung Api Dempo dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Mulyadimengatakan, perlu kajian secara ilmiah untuk memastikan sumber suara dentuman keras di Kabupaten OKU. Mulyadi pun tak bisa memberikan keterangan terperinci, apakah suara dentuman itu terjadi akibat aktivitas anak Gunung Krakatau atau bukan. "Tupoksi saya hanya sebatas Gunung Dempo, tak sampai ke sana (Gunung Krakatau),"ujarnya, ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/12/2018).
Sumatera Selatan sendiri diketahui mempunyai satu gunung berapi aktif di kota Pagaralam. Gunung Dempo yang memiliki ketinggian 3.159 meter di atas permukaan laut itu saat ini, menurut Mulyadi, dalam kondisistatus normal. "Sejak kemarin 21 November 2018 pukul 15.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Dempo, rekomendasi dari pusat PVMBG diturunkan statusnya. Tadinya waspada level 2, sekarang sudah turun statusnya ke normal," ujar Mulyadi. Mulyadi menerangkan, Dempo dikenal sebagai gunung berapi aktif dan hanya mengeluarkan reaksi freatik atau abu vulkanik. Kejadian itu pun pernah terjadi pada tahun 2006 lalu.
Jika Dempo mengalami aktivitas dan terjadi getaran akibat gempa tektonik, menurut Mulyadi, hal itu tidak akan mungkin berdampak hingga ke Kabupaten OKU. "Untuk dampak jika terjadi abu vulkanik biasanya hanya terkena di wilayah terdekat, seperti kawasan Jarai, atau sekitar Pagaralam, tergantung arah angin. Kalau pun terjadi reaksi gempa tektonik, tidak akan juga sampai ke sana terlalu jauh," jelasnya.
Gunung Dempo, sambung Mulyadi, pernah mengalami reaksi dengan mengeluarkan suara gemuruh pada tahun 1818. Sejak itu, sampai sekarang, aktivitas suara pun tak pernah lagi terjadi. "Sampai sekarang belum pernah (suara gemuruh), dari catatan sejarah terakhir terjadi pada 1818," jelas dia.
Sumber: Diolah dari Kompas.com dan detik.com