christmas gift basket
air mattress
best airfare
iowa private investigators
Glass Dildo
jogging stroller
hip hop ringtones
metal bench
Wire Rope Rigging
federal housing authority
lesko
apartment rental new york
post traumatic stress disorder
buffalo grove il
adidas running gear
home odor control
church furnishing
american north spice
virtual production office
ph electrode
camcorder battery charger
yeast infection
las vegas brochures
ireland poster
breast enhancer
Phone Ringtone
plumbing fixture
bull dozer
super 8 jackson
folding table
cholesterol test
clemson
depression exercise
psoriasis
Electrostatic
entertainment center furniture
used drum
wales tourist board
optimizer
commercial rental property
belly button jewelry
professional staffing
framed art
framed art
topo map
marine biology
cape cod
tennis training
car cleaning
corel draw
coffee club
cheap tickets to amsterdam
Equipment Rental
home theater audio system
Throw Down
Virginia Tax
portland oregon
tuition
university of arizona
summer vacation
travel agent new york
aim monitoring
Used Car For Sale
super 8 california
New Castle Delaware
home appliance
construction engineering
safety gear
modern home office
car audio system
parental control program
poland
medical books
reminder
paradise
louisiana
last minute trip
bulgaria
prints
off road driving
developing
promotion
go travel
video software
gifts
image editor program
mesothelioma lawsuits
houston mesothelioma lawyers
mesothelioma attorneys los angeles
malignant mesothelioma pleural rate survival
delaware mesothelioma lawyers
asbestos attorneys philadelphia
missouri mesothelioma lawyers
mesothelioma lawyers houston
asbestos lawyers los angeles
illinois mesothelioma lawyers
houston mesothelioma attorney
colorado mesothelioma lawyers
mesothelioma attorneys san diego
georgia mesothelioma lawyer
asbestos law suits
mesothelioma attorneys california
california mesothelioma attorneys
Dalam Islam gulat bukanlah hal baru. Gulat merupakan salah satu olah raga yg dianjurkan oleh Rosul. Bahkan Rosulpun pernah bertanding gulat utk meladeni tantangan Rukanah, seorang pegulat yg tak pernah terkalahkan pada jamannya. Namun di akhir pertandingan Rukanahpun berhasil dikalahkan oleh Rosul sebanyak 3x, hingga akhirnya Rukanahpun masuk Islam beberapa tahun di kemudian hari.
Belum lama kita juga disuguhi pertandingan gulat antara Khabib Nurmagomedov vs Rukanah jaman Now. Pertandingan antara seorang pemuda Muslim dengan seorang pegulat tersohor dari kaum kufar yg sangat membenci Islam yaitu Conor Mc.Gregor.
Jika dilihat dari prosesi sebelum pertandingan dan lontaran makian yg diteriakkan oleh Mc. Gregor dan suporternya, maka pertarungan itu bukan lagi sekedar tontonan adu kekuatan, tetapi juga menjadi ajang adu peradaban. Antara seorang Muslim yg berperadaban Islam vs manusia kufar yg tak berperadaban.
Sebagai seorang Muslim, Khabib menampilkan dirinya sbg pribadi yg Santun, rendah hati, sabar dan sangat menjaga diri dari barang yg haram. Sementara Mc.Gregor sbg duta dari kelompok manusia yg tak berperadaban menampilkan yg sebaliknya. Dia sombong, kasar, kejam, suka menghina dan tak kenal halal haram.
Dia tidak hanya menghina keluarga dan negara Khabib, tetapi juga agama Khabib. Dengan mulut besarnya dia hina Islam, seolah dia memang sengaja hendak memadamkan Cahaya kebenaran. Akan tetapi semuanya sia sia.
Fakta di lapangan berkata lain, di akhir pertandingan justru Mc. Gregor yg terjungkal. Allah padamkan kilauan bintang yg disandangnya dalam kekalahan serta kehinaan. Sementara di sisi lain, Khabib dielu elukan oleh banyak org yg bukan saja karena kemenangannya tapi juga karena kemuliaan ahlaqnya.
Bintang Khabib bersinar terang benderang, Ia pancarkan cahaya di tengah arena Las Vegas yg gelap gulita, di tengah kaum kafir yg membencinya. Allah menganugerahkan kemenangan kepada Khabib, dalam kemenangan yg sesungguhnya. "Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". (As Shof : 8)
Adu peradaban itulah yg membuat pertandingan Khabib vs Mc.Gregor menjadi lebih menarik di banding biasanya. Dalam hal ini penonton tdk hanya disuguhi pergulatan fisik, tetapi juga disuguhi pergulatan dua peradaban yg saling kontradiktif. Hingga pertarungan yg tadinya dirancang hanya sebatas tontonan, akhirnya ada nilai tambah yg berupa tuntunan. Karena mau tdk mau akhirnya penontonpun turut menilainya, mana yg baik dan mana yg buruk, mana yg salah dan mana yg benar. Nilai tambah itu tak lepas dari peran Khabib yg telah menyuguhkan keteladanan.
Khabih telah memberikan keteladanan kepada penontonnya, org Islam kususnya. Tentang bagaimana semestinya seorang Muslim bersikap jika Islam dihinakan, tentang bagaimana bersabar, tentang ihtiyar dan kepasrahan, juga tentang kuwajiban berdakwah bagi setiap Muslim dimanapun mereka berada.
Keputusannya melompat pagar adalah sebuah keputusan yg menandakan bahwa dia masih punya harga diri dan masih cinta akan agamanya. Tindakan yg belum pernah ia lakukan sebelumnya. Barangkali ia lakukan demikian karena lawan memang sudah tidak bisa diajak bicara dengan rasa dan logika.
Siapapun boleh melecehkan dirinya dan dia akan terima, namun tidak jika agamanya yg dihina. Sebagai tanda bahwa Islam lebih ia cintai dari pada dirinya sendiri. Dia serang para penghinanya dengan tak lagi pedulikan atas resiko hilangnya sabuk kejuaraan dan uang. Sebuah serangan yg mengingatkan pada sosok laki laki Muslim yg spontan menyerang, tatakala melihat ada seorang Muslimah dilecehkan di pasar org Yahudi hingga auratnya terbuka. Meski akhirnya laki laki Muslim itu mati, namun dia telah mati dalam kemuliaan membela kehormatan saudaranya.
Khabib telah mengajari kita dimana agama seharusnya di tempatkan. Bagi seorang Muslim, agama adalah segalanya, jauh lebih berharga dari harta, nyawa dan dunia seisinya. Khabib juga telah memberi contoh bagaimana bersabar. Dia hanya tersenyum tatkala disodori wisky sbg tanda penghinaan dari lawan. Dia tak membalas manakala bisnya dirusak, meski dia mampu membalasnya. Baginya terpancing kemarahan hanya akan menyenangkan pihak lawan, sebagai pertanda awal kekalahan.
Keberhasilan Khabib dalam menahan marah, semakin meneguhkan bahwa dia memang org yg kuat, kekuatan yg jauh lebih berharga dari kehebatannya dalam bergulat. Sebagaimana yg Rosul sabdakan : "Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ihtiyar dan pasrah kepada Allah adalah sumber kekuatan dan kemenangannya. Ia selalu katakan "tanpa Allah dia bukanlah siapa siapa dan tak ada apa apanya". lafal kalimat "insyaAllah" selalu terlontar dari bibirnya utk menjauhkan diri dari kesombongan, meski ia belum pernah terkalahkan. Ia tunjukkan kepada dunia kebanggaannya sebagai seorang Muslim, Ishadu bi ana Muslimin "saksikanlah bahwa saya adalah seorang Muslim", sesuatu yg hampir tdk pernah dilakukan oleh seorang bintang yg sedang terkenal.
Kalimat tahmid ia kumandangkan dg kencang di tengah org org kufar yg tak pernah ingin kalimat itu terdengar. Ia dakwahkan Islam di tengah para pembencinya tanpa rasa takut sedikitpun, wa lau karihal kafiran, wa lau karihal musrikun, wa lau karihal munafiqun. Balighu ani wa lau ayah, dia berusaha mendakwahkan meski hanya sepotong ayat "alhamdulillah". Dia suarakan kalimat itu di tengah org kafir, org musrik dan org munafiq yg membencinya.
Apa yg dilakukan Khabib mestinya membuat kita sebagai seorang Muslim sedikit malu. Kita yg hanya diam ketika Islam diperolok olokan di dunia maya maupun nyata, kt yg sombong meski miskin prestasi sebagai juara dan kita yg tak pernah berniat sungguh sungguh mendakwahkan Islam, meski kita hidup di negara Muslim terbesar dan terbuka lebar kesempatan.
Kita juga tak pernah berani tampil beda dg segala resikonya dan berteriak dg penuh kebanggaan bahwa "Saya adalah org Islam". Akan tetapi kadang kita justru ikut arus mengikuti apa yg dikehendaki banyak org, dg menyembunyikan syariat yg mestinya kita tegakkan.
Kini meski pertandingan gulat Khabib vs Mc.Gregor telah usai, namun pelajaran yg ditinggalkan tak pernah usang. Khabib tak kan dilupakan org, dia akan dikenang sebagai "Bintang Peradaban" yg berani meneriakkan kebenaran di tengah tengah dunia hitam.
Menghina dan melecehkan Islam bukanlah perilaku monopoli Mc.Gregor. Mc.Gregor hanya mewakili suara kaum kufar dunia yg memang selama ini tdk suka dg Islam. Penghinaan Mc. Gregor terhadap Khabib di atas ring pertandingan, hanyalah miniatur bagaimana selama ini dunia memperlakukan umat Islam.
Pembrontakan Khabib telah mewakili kegeraman umat Islam di seluruh dunia yg selama ini selalu dihinakan. Apa yg dirasakan Khabib ketika agamanya dihina, hal itu pula yg dirasakan oleh umat Islam secara keseluruhan.
Kemenangan Khabib bukanlah hanya milik bangsa Rusia, tetapi juga menjadi kemenangan bagi umat Islam se dunia. Sebuah kemenangan yg memancarkan secercah harapan, akan segera tibanya kemenangan bagi umat Islam dalam pertempuran peradaban.
Ditulis Oleh : Baroroh Barit
Sukorejo, 14 Oktober 2018
Belum lama kita juga disuguhi pertandingan gulat antara Khabib Nurmagomedov vs Rukanah jaman Now. Pertandingan antara seorang pemuda Muslim dengan seorang pegulat tersohor dari kaum kufar yg sangat membenci Islam yaitu Conor Mc.Gregor.
Jika dilihat dari prosesi sebelum pertandingan dan lontaran makian yg diteriakkan oleh Mc. Gregor dan suporternya, maka pertarungan itu bukan lagi sekedar tontonan adu kekuatan, tetapi juga menjadi ajang adu peradaban. Antara seorang Muslim yg berperadaban Islam vs manusia kufar yg tak berperadaban.
Sebagai seorang Muslim, Khabib menampilkan dirinya sbg pribadi yg Santun, rendah hati, sabar dan sangat menjaga diri dari barang yg haram. Sementara Mc.Gregor sbg duta dari kelompok manusia yg tak berperadaban menampilkan yg sebaliknya. Dia sombong, kasar, kejam, suka menghina dan tak kenal halal haram.
Dia tidak hanya menghina keluarga dan negara Khabib, tetapi juga agama Khabib. Dengan mulut besarnya dia hina Islam, seolah dia memang sengaja hendak memadamkan Cahaya kebenaran. Akan tetapi semuanya sia sia.
Fakta di lapangan berkata lain, di akhir pertandingan justru Mc. Gregor yg terjungkal. Allah padamkan kilauan bintang yg disandangnya dalam kekalahan serta kehinaan. Sementara di sisi lain, Khabib dielu elukan oleh banyak org yg bukan saja karena kemenangannya tapi juga karena kemuliaan ahlaqnya.
Bintang Khabib bersinar terang benderang, Ia pancarkan cahaya di tengah arena Las Vegas yg gelap gulita, di tengah kaum kafir yg membencinya. Allah menganugerahkan kemenangan kepada Khabib, dalam kemenangan yg sesungguhnya. "Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". (As Shof : 8)
Adu peradaban itulah yg membuat pertandingan Khabib vs Mc.Gregor menjadi lebih menarik di banding biasanya. Dalam hal ini penonton tdk hanya disuguhi pergulatan fisik, tetapi juga disuguhi pergulatan dua peradaban yg saling kontradiktif. Hingga pertarungan yg tadinya dirancang hanya sebatas tontonan, akhirnya ada nilai tambah yg berupa tuntunan. Karena mau tdk mau akhirnya penontonpun turut menilainya, mana yg baik dan mana yg buruk, mana yg salah dan mana yg benar. Nilai tambah itu tak lepas dari peran Khabib yg telah menyuguhkan keteladanan.
Khabih telah memberikan keteladanan kepada penontonnya, org Islam kususnya. Tentang bagaimana semestinya seorang Muslim bersikap jika Islam dihinakan, tentang bagaimana bersabar, tentang ihtiyar dan kepasrahan, juga tentang kuwajiban berdakwah bagi setiap Muslim dimanapun mereka berada.
Keputusannya melompat pagar adalah sebuah keputusan yg menandakan bahwa dia masih punya harga diri dan masih cinta akan agamanya. Tindakan yg belum pernah ia lakukan sebelumnya. Barangkali ia lakukan demikian karena lawan memang sudah tidak bisa diajak bicara dengan rasa dan logika.
Siapapun boleh melecehkan dirinya dan dia akan terima, namun tidak jika agamanya yg dihina. Sebagai tanda bahwa Islam lebih ia cintai dari pada dirinya sendiri. Dia serang para penghinanya dengan tak lagi pedulikan atas resiko hilangnya sabuk kejuaraan dan uang. Sebuah serangan yg mengingatkan pada sosok laki laki Muslim yg spontan menyerang, tatakala melihat ada seorang Muslimah dilecehkan di pasar org Yahudi hingga auratnya terbuka. Meski akhirnya laki laki Muslim itu mati, namun dia telah mati dalam kemuliaan membela kehormatan saudaranya.
Khabib telah mengajari kita dimana agama seharusnya di tempatkan. Bagi seorang Muslim, agama adalah segalanya, jauh lebih berharga dari harta, nyawa dan dunia seisinya. Khabib juga telah memberi contoh bagaimana bersabar. Dia hanya tersenyum tatkala disodori wisky sbg tanda penghinaan dari lawan. Dia tak membalas manakala bisnya dirusak, meski dia mampu membalasnya. Baginya terpancing kemarahan hanya akan menyenangkan pihak lawan, sebagai pertanda awal kekalahan.
Keberhasilan Khabib dalam menahan marah, semakin meneguhkan bahwa dia memang org yg kuat, kekuatan yg jauh lebih berharga dari kehebatannya dalam bergulat. Sebagaimana yg Rosul sabdakan : "Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ihtiyar dan pasrah kepada Allah adalah sumber kekuatan dan kemenangannya. Ia selalu katakan "tanpa Allah dia bukanlah siapa siapa dan tak ada apa apanya". lafal kalimat "insyaAllah" selalu terlontar dari bibirnya utk menjauhkan diri dari kesombongan, meski ia belum pernah terkalahkan. Ia tunjukkan kepada dunia kebanggaannya sebagai seorang Muslim, Ishadu bi ana Muslimin "saksikanlah bahwa saya adalah seorang Muslim", sesuatu yg hampir tdk pernah dilakukan oleh seorang bintang yg sedang terkenal.
Kalimat tahmid ia kumandangkan dg kencang di tengah org org kufar yg tak pernah ingin kalimat itu terdengar. Ia dakwahkan Islam di tengah para pembencinya tanpa rasa takut sedikitpun, wa lau karihal kafiran, wa lau karihal musrikun, wa lau karihal munafiqun. Balighu ani wa lau ayah, dia berusaha mendakwahkan meski hanya sepotong ayat "alhamdulillah". Dia suarakan kalimat itu di tengah org kafir, org musrik dan org munafiq yg membencinya.
Apa yg dilakukan Khabib mestinya membuat kita sebagai seorang Muslim sedikit malu. Kita yg hanya diam ketika Islam diperolok olokan di dunia maya maupun nyata, kt yg sombong meski miskin prestasi sebagai juara dan kita yg tak pernah berniat sungguh sungguh mendakwahkan Islam, meski kita hidup di negara Muslim terbesar dan terbuka lebar kesempatan.
Kita juga tak pernah berani tampil beda dg segala resikonya dan berteriak dg penuh kebanggaan bahwa "Saya adalah org Islam". Akan tetapi kadang kita justru ikut arus mengikuti apa yg dikehendaki banyak org, dg menyembunyikan syariat yg mestinya kita tegakkan.
Kini meski pertandingan gulat Khabib vs Mc.Gregor telah usai, namun pelajaran yg ditinggalkan tak pernah usang. Khabib tak kan dilupakan org, dia akan dikenang sebagai "Bintang Peradaban" yg berani meneriakkan kebenaran di tengah tengah dunia hitam.
Menghina dan melecehkan Islam bukanlah perilaku monopoli Mc.Gregor. Mc.Gregor hanya mewakili suara kaum kufar dunia yg memang selama ini tdk suka dg Islam. Penghinaan Mc. Gregor terhadap Khabib di atas ring pertandingan, hanyalah miniatur bagaimana selama ini dunia memperlakukan umat Islam.
Pembrontakan Khabib telah mewakili kegeraman umat Islam di seluruh dunia yg selama ini selalu dihinakan. Apa yg dirasakan Khabib ketika agamanya dihina, hal itu pula yg dirasakan oleh umat Islam secara keseluruhan.
Kemenangan Khabib bukanlah hanya milik bangsa Rusia, tetapi juga menjadi kemenangan bagi umat Islam se dunia. Sebuah kemenangan yg memancarkan secercah harapan, akan segera tibanya kemenangan bagi umat Islam dalam pertempuran peradaban.
Ditulis Oleh : Baroroh Barit
Sukorejo, 14 Oktober 2018